Wednesday, December 31, 2014

Saturday, December 27, 2014

Sesaat

Kau terlalu pandai untuk merangkai  aksara kata demi kata.
Terlalu hebat menyoal kisah bertema suka bahkan duka.
Selayaknya Desember yang menggilai hujan dan sepantasnya api yang merindu tungku.
Jelmamu membuai lamunanku sesaat.
Tentang bagian yang tak dapat kucerna dengan akal sehat.

Aku telah luluh lumpuh penuh peluh disini.
Walau dingin lebih dulu mengenalkan diri tanpa permisi.
Dan hujan lebih menarik daripada tetes embun yang menyesap lalu pergi.

Aku ingin kau hadir.
Menyerupa wujud seorang pejuang.
Memberi sedikit senang, pun jua tenang.
Hingga masanya tiba.
Hingga kita sendiripun akan lupa.
Ada rasa yang pernah singgah diantara senyum.
Ada separuh jiwa yang pernah terbawa.
Lalu aku akan membiarkanmu hilang dalam sekejap.
Hingga aku tak mampu  lagi untuk menatap.
Aku akan membiarkan sosokmu pudar
Bersama mentari yang perlahan mulai berpijar
Namun sesaat saja
Biarkan aku bermimpi tentang hari-hari kita nanti.
Yang akan abadi atau sekedar ilusi.

SA

Wednesday, December 24, 2014

Akhir

"Tanpa sengaja, celah bertemu lelah, menyapa sendiri, mengabaikan angan, meyakini ragu, melupakan resah - dan pergi. "

SA

Sunday, December 7, 2014

Janji

Ada waktu yang ingin kuputar, jika mungkin satu hari, satu bulan, bahkan satu tahun kebelakang.
Ada hal yang ingin aku kembalikan, agar mungkin rasa tak memiliki banyak peluang.

Belum. Atau tak akan pernah.

Lisanku menjadi melodi indah di telingamu.
Sebab sebaliknya.
Janji menggores ngilu di memar yang belum sempat mengering.
Merangkai bingkai dari masa yang terlupa tentang kita.

Janji. Lenyap.

Seperti udara yang seketika menguap.
Seperti bayang yang kau lihat di kala terang.
Tak nyata.
Tak teraba.
Tak membekas.
Tak berwujud.
Tak kuingat.

Dan aku ingin berjalan teratur.
Ribuan langkah, mundur.
Hingga hilang janji.
Hingga terbiasa sendiri.

SA

Saturday, November 22, 2014

Merindu Rindu

Pada dinding yang gemar membisu, aku mengadu saat merindumu, kasih.
Di temani sepi yang menyanyi, dan riak batinku yang ikut memerdu lagu-lagu.
Sebait.. dua dan tiga..
Rindu kutuang dalam lirik bernada asa.
Sebagaimana kau berikan waktu untuk kita bertemu nanti.
Dan sebagaimana akan kutunaikan rindu ini, pasti.
Aku akan bersabar tanpa bergusar.
Meski sepintas pandang tak dapat kupegang.
Hanya bisa jadi pengkhayal yang kian kekal.
Bersamamu, adalah imajinasi yang selalu merayu.
Menyibak aroma khas alam mimpi.
Merindumu, adalah hal yang tak lagi tabu.
Seperti harga mati.

SA

Saturday, November 8, 2014

Perihal Aku, Kamu dan Sudut Waktu

Kini izinkan aku meraba sisi yang belum sepenuhnya kumengerti. Tentang jiwa. Tentang membaca sebuah tandatanya. Karena perbincangan kita telah selesai, pikirku. Diskusi singkat perihal aku, kamu dan sudut waktu. Membiarkan senja menghampar cahaya di sepertiga langit angkasa. Menemani kita beradu kata tanpa jeda dibawahnya.

Katamu. "Bisakah kita berlari bersama?"
Kau tersenyum

Kataku. "Kau tau, aku belum siap untuk berlari tanpa menuju."

Sesekali, diam kita menjadi perdebatan yang menegangkan. Berakhir di satu paragraf tanpa kesan  - membingungkan.

Tapi, pernahkah kau berpikir bahwa kisah kita adalah hal yang paling gila? Menyeret semua yang tak pernah ada menjadi berarti tiba-tiba. Sesulit Teka teki.

Kau dan aku. Akhirnya menjadi satu dalam suara sumbang. Melenggang di atas tanya yang mungkin belum terjawab. Menafsir setiap mimpi-mimpi yang sempat terusap.

Ya..
Kau dan aku. Dua manusia yang dipermainkan waktu. Mengadu dalam ragu. Berharap tanpa berucap. Menembus rentang jaman, tanpa mencari namun berhasil menemukan.
Sekarang, cerita kita belum selesai, sayang. Bahkan ini baru akan dimulai. Hanya perlu kau dan aku. Dari sudut waktu dimana kita lama menunggu.

SA

Saturday, October 4, 2014

Melukis Cinta

Dapatkah aku melukiskan cinta untukmu?
Mengguratkan sejuta warna yang dapat membuatmu indah...
Dapatkah aku melukiskan cinta untukmu?
Seperti notasi mimpi kupu-kupu bersayap biru, terbang bersama menuju negri pelangi...
Dapatkah aku melukiskan cinta untukmu?
Mengisyaratkan lelahku di jalan resah!

RFN

Thursday, October 2, 2014

Tentang siapa?

Kau tahu, ini bukan tentang seberapa lama bertahan dan dipertahankan. Bukan tentang seberapa besar berkorban dan dikorbankan. Bukan pula arti dari melepas dan merelakan. Tapi tentang hal yang tadinya harus bisa menjadi lebih baik. Bukan justru menciptakan sisi yang berkebalikan satu sama lain. Menunjukan bagaimana sebuah persimpangan di ujung jalan.

Seandainya bisa..

Izinkan aku memutar hal yang Tuhan reka sebelumnya. Hingga tak ada kata untuk kita saling bersua. Hingga tak ada harapan yang luntur karena peristiwa tanpa kuduga.

Miris, memang.

Nyatanya tuhan tak mengizinkan kita bercerita lebih jauh lagi. Menggugurkan rasa yang mestinya tetap di sana. Mungkin karena aku tak mengerti bahasamu, dan bahkan mungkin aku tak pernah mengenal sejauh yang aku tau.

Sungguh..

Aku tak pernah berencana untuk pergi, bukankah kau juga demikian? Katakan bahwa itu benar, karena itu yang kuyakini satu waktu lalu. Sebuah tanya yang mengharuskan aku berlari. Mengejar tempat dimana kau mungkin bersembunyi. Mencari jawaban yang kau bawa entah kemana.

Lelah..
Hampir menyerah..

Hanya waktu yang berganti dan rasa yang perlahan mulai tak lucu lagi.

Namun masih ada sesuatu yang menggantung sekarang. Tentang ego siapa yang harus di salahkan. Milikku atau milikmu?

SA

Tuesday, September 23, 2014

Sonnet LXXXI

To: My Handsome

And now you're mine. Rest with your dream in my dream.
Love and pain and work should all sleep, now.
The night turns on its invisible wheels, and you are pure beside me as a sleeping amber.

No one else, Love, will in  my dreams.
You will go, we will go together,  over the water of time.
No one else will travel through the shadows with me, only you, evergreen, ever sun, ever moon.

Your hands have already opened their delicate fists and let their soft drifting drop away; your eyes closed like two gray wings, and I move after, following the folding water  you carry, that carries me away.
The night, the world, the eind  spin out their destiny.

Without you, I'm your dream, and that is all. - Pablo Neruda

Friday, August 22, 2014

Mungkin Hanya Tentang Aku / Kita

Ironi. Kita bagai dua manusia yang tersesat pada rimba risau. Gamang menimbang ketidakpastian. Mencoba berdamai dengan kenyataan. Menanti di penghujung harapan. Tapi benarkah ini tentang kita? Mungkin saja ini hanya tentang aku - seseorang yang berusaha menjadi setara. Pencari celah kata diantara tatapan haus makna. Pemilik mulut yang memaksa mencipta suara senada. Penyair yang sibuk meniti arti sajak diujung pena. Lalu melukis ilusi yang tak berwujud di batas logika.

Hey! Benarkah bahwa kau dan aku sama? Atau itu hanya fatamorgana yang kulihat di gelagat. Yang menderu gema dari bisikan suaramu, hingga kubuntuti diam-diam tanpa kau tahu.

Entah bagaimana. Jejakmu telah tertinggal di sudut hati tanpa penghuni ini. Tempat yang barangkali akan menyubur. Hanya menunggu untuk disirami. Namun sebab ini hanya tentang aku, dan halusinasi yang mencuat melewati batas pikiran. Bukan tentang kau, terlebih kita. Maka dapatkah kau urai bimbangku dalam satu rangkai kata? Kata yang berkuasa merobohkan angkuh alam semesta.  Kiranya aku tak perlu menerka dimana kau dan aku akan bertemu tawa. Membiarkannya menyusut oleh sebuah kata KITA. bicaralah! Aku menunggu...

Monday, August 11, 2014

Bisakah...

"Bisakah kau jelaskan mengapa suka gemar berkamuplase menjadi cinta?

"Lalu, bisakah kau beritahu siapa pengendali rasa yang kini ada?"

"Dan bisakah kau menolongku melawan hukum waktu? Yang berjalan pelan saat rindu menjadi beban, yang berlari saat kau disini."

Monday, July 28, 2014

The Story of Us

I used to think that one day we'd tell the story of us,
And how we met
And how the sparks flew instantly
And people would say they're the lucky ones

I used to know my place was the spot next to you,
Now I'm searching the room for an empty seat
Cause lately I don't even know what page you're on
Oh, a simple complication, Miscommunications lead to a fallout,
So many things that I wish you knew
So many walls up, I can't break through

Now I'm standing alone in a crowded room
And we're not speaking
And I'm dying to know
Is it killing you like it's killing me, yeah..
And I don't know what to say since a twist of fate,
When it all broke down
And the story of us
Looks a lot like a tragedy now

Next chapter

How did we end up this way
See me nervously pulling at my clothes
And trying to look busy
And you're doing your best to avoid me
I'm starting to think one day I'll tell the story of us
How I was losing my mind when I saw you here
But you held your pride like you should have held me

Oh, I'm scared to see the ending,
Why are we pretending this is nothing
I'd tell you I miss you but I don't know how
I've never heard silence quite this loud.

Now I'm standing alone in a crowded room
And we're not speaking
And I'm dying to knowIs it killing you like it's killing me, yeah..
And I don't know what to say since a twist of fate,When it all broke down
And the story of us
Looks a lot like a tragedy now

This is looking like a contest
Of who can act like they care less
But I liked it better when you were on my side
The battle's in your hands now
But I would lay my armor down
If you said you'd rather love than fight
So many things that you wish I knew
But the story of us might be ending soon

Now I'm standing alone in a crowded room
And we're not speaking
And I'm dying to know
Is it killing you like it's killing me, yeah
And I don't know what to say since a twist of fate
When it all broke down
And the story of us
Looks a lot like a tragedy now

Now, now, now

And were not speaking,
And I'm dying to know
Is it killing youLike it's killing me
And I don't know what to say since a twist of fate,
'Cause were going down
And the story of us
Looks a lot like a tragedy now

The End

Last Kiss

I still remember the look on your face
Been through the darkness at 1:58
The words that you whispered for just us to know
You told me you loved me so why did you go away?, go away?

I do recall now the smell of the rain
Fresh on the pavement, I ran off the plane
That July 9th the beat of your heart
It jumps through your shirt, I can still feel your arms

But now I’ll go sit on the floor wearing your clothes
All that I know is I don’t know
How to be something you miss
Never thought we’d have a last kiss
Never imagined we’d end like this
Your name, forever the name on my lips

I do remember the swing of your step
The life of the party, you’re showing off again
And I roll my eyes and then you pulled me in
I’m not much for dancing but for you i did

Because I loved your handshake, meeting my fatherI love how you walk with your hands in your pockets
How you’d kiss me when I was in the middle of saying something
There’s not a day I don’t miss those rude interruptions

And I’ll go, sit on the floor wearing your clothes
All that I know is I don’t know
How to be something you miss
Never thought we’d have a last kiss
Never imagined we’d end like this
Your name, forever the name on my lips, ohh

So I’ll watch your life in pictures like I used to watch you sleep
And I’ll feel you forget me like I use to feel you breathe
And I’ll keep up with our old friends just to ask them how you are
Hope it’s nice where you are

And I hope the sun shines and it’s a beautiful day
And something reminds you, you wish you had stayed
We can plan for a change in weather and time
I never planned on you changing your mind

So, I’ll go, sit on the floor wearing your clothes
All that I know is I don’t know
How to be something you miss
I never thought we’d ever last kiss
Never imagined we’d end like this
Your name, forever the name on my lips
Just like our last kiss, forever the name on my lips
Forever the name on my lips, just like our last.

Saturday, June 14, 2014

Sesederhana Hujan

Aku tak pernah tau kemana rindu akan mencari tuannya. Mencari dimana ia bisa menetap selamanya. Mungkinkah di tepian muara hati kita? Mungkinkah di wajahmu?

Ketahuilah.. Aku ingin mencintaimu dengan sederhana. Sesederhana hujan yang jatuh di Januari. Yang menyegarkan rasa. Yang dengan mudah mengenalkan indahnya rupa cinta. Dan semudah inikah cinta itu?

Aku tak pernah lelah menyeru namamu. Mengulang kata yang tak sempat terucapkan. Menangguhkan semua yang ada di hatiku. Menyemai angan. Bak terembus dan terbawa mengikuti arah mata angin.

Dan kini nafasku telah berderu parau. Menahan gigil rindu karena menunggu. Demi menjemput bahagia yang kutitip di senyummu. Senyum dari sosok samar di relungku.

Katakanlah.. Adakah di sana kau titipkan salam? Pada langit malam yang memeram kelam. Agar ia akan lebih lama berselang. Menjatuhkan takdir cinta pada waktu dan tempat yang seharusnya. Tempat dimana kita mampu merajut asa. Di hatimu dan di hatiku tepatnya.

Monday, May 19, 2014

Abstrak

"SEPERTI ADA YANG HILANG, TANPA TAU APA YANG AKU MILIKI. SEPERTI MENCARI, TANPA TAU APA YANG INGIN AKU TEMUKAN. SEPERTI BELUM MENEMUKAN, TANPA TAU APA YANG SUDAH HILANG."

Sunday, April 13, 2014

Konversi

Katamu tak ada alasan untuk sebuah cinta, seperti yang ku tau, kau dan yang lainnya.

Hari itu aku tak bermimpi apapun, bukan tak ada, namun bukan kau tepatnya. Kau bukan tokoh mimpi yang kutemu ditengah lelapku biasanya. Kau bukan teman imajinasi saat tiba gairahku untuk sekedar ciptakan masa depan penuh suka. Dan kau bukan pula sosok didalam fantasiku yang tanpa ragu membawa setumpuk harapan lugu. Mengumpulkan teguh berani. Mengungkapkan segala rasa.

Sejak hadirku di tempat itu, burat senyum tak pernah basi kau suguhkan meski hanya tersirat. Aku memang ragu. Nyatakah yang kau sebut dengan cinta ini? Atau hanya salah pahammu pada cinta yang kau reka. Cinta yang mengikis siapapun yang memilih diam. Memaksa untuk mengikuti bisik hati tanpa kecuali. Seperti halnya rasa yang kau yakini saat itu. Dan kau memilih jujur. Kejujuran yang sesaat mulai menyudutkanmu. Kau mulai bertanya sembari menyisipkan asa  yang kau gantung setinggi-tingginya. Dan cukuplah dengan aku menjawab pertanyaanmu. Lagi-lagi meragu.

Satu menit di waktu itu, masih bisa ku tangkap optimismu penuh nafsu, hingga beralih kemenit berikutnya. Dimana semesta berotasi. Realitas berubah. Sebuah kesadaran muncul ke permukaan. Kau telah kupecundangi. Memberikan kesempatan pada ribuan hal lain untuk dilirik. Sadarmu bahwa rasa kita tak sama.  Jawabanku yang seketika membuatmu pupus. Yang mungkin akan membenciku hingga muak. Menyesali khilaf karena membela egoismu. Menebar racun untukmu sendiri.

Sayangnya. Kukira aku  telah  melakukan hal yang paling bijaksana. Layaknya banyak orang berkata jika yang terbaik adalah isi hati kita. Ya, aku melakukannya. Mengempasmu pada bagian terdalam. Hanya mematuhi kata hati yang kuyakini. Membuatmu mati rasa. Membuat urat2 bibirmu kaku dengan sendirinya.

Mungkin kini kau tak berani menoleh ke belakang. Takut untuk bertemu pecundangmu, takut menghitung ribuan kata yang kau buang sia-sia. Namun bayangmu  masih membekas di sisi lain pikiranku sekarang. Entah berapa juta kali mereka membelah diri. Hingga penuh otakku tak terkendali.

1 bulan. Bisa kah kau menghitung berapa banyak waktu berlalu? Tiga puluh hari dikali dua puluh empat. Kalikan enam puluh. Kalikan enam puluh. Kalikan enam puluh: 155.520.000. Percayalah bahwa kau akan temukan angka itu. Milisekon sejak kutinggalkan kau di sana. Milisekon saat kusadari aku tak henti memikirkanmu. Menciptakan konversi waktu. Ratusan juta yang akan lebih menakjubkan jika kutarik hingga skala nano. Bagaimana dengan angkamu? Kujamin itu pasti lebih fantastis. Menghitung perasaanmu secara matematis tak mampu untuk kubayangkan jumlahnya. Percayalah. Aku hanya ragu. Ragu jika ini salahmu dalam menganalisis rasa. Ragu jika kau tak pahami apa itu arti 'kita'. Ragu yakini teorimu bahwa tak ada alasan untuk cinta. Dan aku ragu untuk menyadari bahwa kau ada dalam konversi zona waktuku sejak lama.

Wednesday, April 2, 2014

2 Maret 2014


Jam 3 sore tepatnya, saat sebuah pesan kau  tujukan padaku di sela waktu sibukmu. Aku tau kau akan melakukannya. Aku tau kau  ingat betul tanggal berapa ini. 2 Maret 2014. Tahun ketiga hubungan kita. Seperti yang sudah-sudah, kita akan merayakannya ditempat yang sama. Sebuah rumah makan berundak di Bukit Pakar Timur, kota Bandung. Tempat pertama kita berjumpa; tempat yang menjadi saksi tumbuhnya cinta antara kita; tempat dimana kau tumpahkan segala harapmu padaku 3 tahun yang lalu. Kubacalah pesanmu dengan antusias, seperti surat cinta yang kau kirimkan selepas hujan. Bahasamu yang begitu meyakinkan, membuat pikiranku  menggelitik jahil seketika. Mungkinkah telah kau siapkan kejutan untuk hari istimewa kita? Ah.. Aku tak berani berandai-andai, mengingat kau pun tentu tak ada waktu untuk itu, kau tentu lebih memilih mengabiskan waktu bersama proyek barumu. Membuatku merasa di duakan oleh masadepan yang selalu kau janjikan.   Alhasil, belakangan ini kita jarang bertemu. Hanyalah rentetan pesan yang kau kirimkan untuk mewakili perhatianmu, seperti sekarang ini. Menanyakan kesibukanku seharian, dan bercerita hal lain yang terlalu sering kuperdengankan.

Jam 5.15 pun bercerita. Aku telah sampai ditempat yang kau alamatkan. Tempat romatis yang tidak terlalu besar. Dengan anak tangga yang menjulang dari pintu masuk hingga puncak di setiap meternya, kemudian membawaku  pada balkon yang menjorok keluar. Disinilah kita habiskan waktu bersama setiap kalinya. Duduk di salah satu meja yang berada di pojokan, seperti yang kulakukan kali ini. Pikirku, pandangan kita akan bertemu dikejauhan saat aku tiba di sini.  Lalu aku duduk di depanmu sembari mengulas senyum termanis andalanku dan kita mulai bercengkrama, ditemani suasana intim dan tenang saat matahari jatuh diupuk barat sana. Ternyata tidak.

Kini aku tengah menunggumu, ditemani secangkir cappucino hangat tidaklah buruk menurutku. Meski 15 menit telah berselang melewati batas waktu yang kau janjikan. Aku pasti akan menunggumu dengan sabar sembari menikmati live music yang bersenandung, samar-samar. Ketika petikan gitar dan suara biola mengiringi setiap nada yang keluar dari mulut sang biduan. Aku berharap kau akan secepatnya datang hingga akan banyak waktu yang tersisa untuk kita hingga petang. 

Dan 1 menit, 2 menit, hingga tak kusadari merambat ke 1 jam, bahkan lebih, masih saja tak kutemui siluetmu tiba di puncak tangga, sementara 2 meja lain di atas sini telah berganti penghuni. Apakah semangatku terlalu berlebihan? hingga tak menyadari waktu tak akan bersamaku menunggu lama disini. Membuatku kehilangan selera, membuat gemulai lilin di atas meja tak seindah sebelumnya. Tidaklah salah jika egoisku mulai berontak, tak mampu menahan kecewa yang kian memuncak. Bukankah ini terlalu sering kau lakukan? Lantas kesabaran mana lagi yang hendak kau uji kini? 

Aku mulai tak yakin sekarang. Tak seyakin saat kau kirimkan pesan itu. Benarkah kau ingat hari ini?  2 Maret 2014, berlalu bersama hujan yang semakin deras. Dan kau pastinya tahu, aku akan tetap menunggumu, selalu menunggu, seperti biasanya. .

Secangkir Mocca



Telah kutinggalkan  kisah kita, 
bersama secangkir mocca yang kuhirup pagi ini...
Disudut balkon sebuah apartemen, 
tempat kita mengakhiri ketidakpastian...
Aroma tubuhmu tak lagi menyeruak, 
seperti tadi malam, 
dan hanyalah aroma mocca yang kudapati disepanjang penciumanku...
Tak pula kudapati dirimu yang menangis sesegukkan, 
menggenggam ruas jemariku penuh sesal...
Secangkir mocca kini mengganti tangan lembutmu di genggamanku, 
mengalahkan manisnya janji yang kau ucap terakhir kali...
Secangkir mocca yang memang tak sepahit kisah kita...

Sunday, March 23, 2014

Enchanted - Translation ( What a romantic song ever!!!)

Malam ini kulakukan lagi
Memaksa diri tertawa, tersenyum palsu
Tempat yang masih sama, sepi dan lelah
Dinding-dinding ketidaktulusan
Berganti-ganti menatap mata dan tempat kosong
Semua hilang saat kulihat wajahmu
Yang bisa kukatakan hanyalah
Berjumpa denganmu sungguh menyihirku

Matamu berbisik "Apakah kita pernah bertemu?"
Di seberang ruang, siluetmu
Mulai bergerak ke arahku
Perbincangan yang menyenangkan pun dimulai
Menanggapi semua ucapanmu yang cepat
Seperti mencontek diam-diam
Dan berjumpa denganmu sungguh menyihirku
Yang bisa kukatakan hanyalah
Berjumpa denganmu aku tersihir

Malam ini gemerlapan, jangan kau lewatkan
Aku terus terpesona, terpana sepanjang jalan
Aku kan terus bertanya-tanya, andai kau tahu
Berjumpa denganmu aku tersihir

Pertanyaan yang terngiang membangunkanku 
Jam dua pagi, siapa yang kau cinta?
Aku bertanya-tanya hingga kantukku lenyap
Kini aku bolak-balik tak menentu
Berandai-andai kau di depan pintu
Kan kubuka dan kau kan berkata
Berjumpa denganmu sungguh menyihirku
Yang kutahu hanyalah
Bertemu denganmu aku tersihir

Dan inilah aku yang sedang berdoa
Bahwa ini baru halaman pertama
Bukan akhir kisah ini
Pikiranku kan gemakan namamu
Hingga aku bertemu denganmu lagi
Inilah kata-kata yang kutahan
Karena aku pergi terlalu cepat
Aku tersihir berjumpa denganmu

Kumohon jangan kau jatuh cinta dengan orang lain
Kumohon jangan kau punya orang lain yang menunggumu

Thursday, March 20, 2014

Behind of The Taylor's Songs

Pagi menjelang siang ini aku nggak sengaja nemu postingan tentang cerita dibalik lagu2 Taylor Swift yang awesome banget!  Sama kaya pikiran aku sebelumnya kalo sebagian dari lagu2 yang di nyanyiin si princess ini pasti hasil dari pengalaman pribadi dia. Awalnya aku iseng mau nyari makna dari lagu Taylor yang berjudul "Forever and Always" karena menurut aku lagu ini nyentuh banget kalo sekilas kita lihat dari liriknya. Waktu searching2, ternyata, nemu sebuah blog yang nyeritain tentang beberapa lagu Taylor Swift beserta alasan atau cerita dibalik lagu2 itu. Dan ternyata juga lagu2 Tay di album Speak Now (2010) merupakan hasil dari ciptaannya sendiri loh.

Well, untuk para swifties, selamat membaca. Semoga semakin membah rasa kekaguman dan kecintaan kalian pada sosok Taylor Swift ~

» Tim McGraw
Taylor merupakan fans beratnya Tim McGraw. Bahkan Taylor juga bilang kalo Tim itu adalah salah satu orang yang menginspirasi-nya dalam bernyanyi. Jadi lagu ini diciptakan untuk Tim McGraw  

“When you think Tim McGraw, I Hope you think of me

» Teardrops On My Guitar
Dulu, sewaktu Taylor masih sekolah dia pernah suka sama cowo yang namanya Drew. Tapi sayangnya Drew cuma nganggep Tay sebagai temannya.

“Drew look at me, I make a fake smile he won’t see

» A Place In This World 
Lagu ini ditulis Taylor pada saat dia berusia 13 tahun. Bisa dibilang kalo sewaktu nulis lagu ini Tay tuh lagi ngalamin masa pubertas, alias masa untuk menemukan jati diri.

I don’t know what I want. So don’t ask me. ‘Cause I’m still try to figure it out..   Oh, I’m just a girl. Try to find a place in this world

» Forever and Always
Lagu ini ditulis oleh Taylor untuk mantan pacarnya “Joe Jonas (Member Jonas Brothers). Lagu ini menceritakan tentang kekecewaan Tay sama Joe yang (menurut saya) nggak gentle. (Alasannya) karena Joe memutuskan Tay hanya melalui telfon yang hanya berdurasi 00:27 detik!

“Was I out of line? Did I say something way too honest, made you run and hide Like a scared little boy

» You Belong With Me
Hampir sama kaya’ lagu “Teardrops”, lagu ini juga menceritakan hal yang sama, dan (mungkin) masih orang yang sama.

“Can’t you see that I’ the one who understand you’ve been here along  So how can’t you see. You belong with me, you belong with me..

» Fifteen
Sesuai judulnya, lagu ini diciptakan Tay sewaktu dia masih berumur 15 tahun. Lagu ini bercerita tentang kehidupannya di usia 15 tahun bersama BFFnya Abigail. Bahkan, dalam Video Klip nya, Taylor meminta sahabatnya Abi untuk jadi modelnya.

cause when you're fifteen and somebody tells you they love you.You're gonna believe them, and when you're fifteen. Feeling like there nothing to figure out

» Mine
Lagu ini dicipatakan Tay untuk mantannya Jake Gyllenhaal (saya lupa nama panjangnya). Kaya’nya sih Tay itu cinta banget sama Jake, gitu juga sebaliknya. Bahkan Jake pernah ngehadiain berlian mahal waktu Tay ulang tahun. Tapi sayangnya mereka putusss. Gak tau alasannya apa.

You are the best thing, that ever been mine

» Back To December
Another (sad) love songs. Lagu ini dicipatakan Tay sebagai permintaan maafnya untuk sang mantan pacar, yaitu Taylor Lautner. Banyak swifties (fans-nya Tay) yang nganggep kalo mereka berdua (double Taylor) itu serasi. Tay meminta maaf kepada Taylor Lautner karena Tay ngerasa dulu sewaktu mereka masih pacaran, Tay gak bisa ngeluangin banyak waktunya buat Taylor Lautner.

So this is me swallowing my pride standing in front of you saying I’m sorry for that night. I’d go back to December turn around and make it alright. I’d go back to December all the time

» Enchanted
Lagu enchanted diciptain Tay buat Adam Young (Owl City). Ada gossip (dikalangan Swifties) yang beredar kalo Adam itu sebenernya naksir sama Tay, tapi gak tau kenapa Tay gak mau jadi pacar Adam. Lagu ini romantis banget. Ntah apa maksud Tay nyiptain lagu ini.

This night is sparkling, don't you let it go. I'm wonderstruck, blushing all the way home  I'll spend forever wondering if you knew. I was enchanted to meet you

Lagu ini juga pernah di-cover sama Adam loh. Dengan lirik yang hampir sama, Cuma ngerubah beberapa liriknya, seperti lirik

Please don’t be in love with someone else. Please don’t have somebody waiting on you” 

diubah jadi

I never in love with someone else. I never have somebody waiting on me” 

Dan Adam juga nambahin lirik 

Cause you are all my dreams come true. I just wish you that, Taylor I was so in love with you

Gimana? Penasaran sama lagunya? Ini saya kasih link nya..  Adam Young - ENCHANTED

» Speak Now
Lagu speak now bukan atas pengalaman pribadinya. Tapi lagu ini tentang sahabatnya. Jadi Tay itu punya sahabat yang merupakan vokalis band terkenal yang berinisial P. Sahabatnya Tay itu pacaran sama salah satu personil band P. Setelah mereka putus, sang mantan menemukan wanita lain dan menikah. Nah lagu ini menceritakan tentang perasaan sahabat Tay waktu mantannya mau menikah.

Don’t say yes, run away now. I need you when you out from the church at the back door.   Don’t wait…..you need to hear me out and they say speak now"

» Dear John dan The Story of Us
Dua lagu yang berbeda, tapi ditujukan kepada orang yang sama, yaitu John Mayer. Taylor nggak pernah pacaran sama Mayer, tapi dulunya mereka sempat dekat. Dan ntah kenapa akhirnya mereka berpisah.

Dear John, I see it all now that you're gone. Don't you think I was too young. To be messed  with The girl in the dress Cried the whole way home, I should've known”dan“I used to think one day we'd tell the story of us,   How we met and the sparks flew instantly. People would say they're the lucky ones

» Mean
What a good song! Lagu ini mampu membangkitkan motivasi. Karena lagu bercerita tentang bagaimana masa lalu Tay sewaktu di sekolah. Dulunya Tay sering di-bully temen-temennya. Mereka suka ngejekin Tay. Tapi pada akhirnya orang-orang itu sekarang malu. Karena ternyata orang yang dulu sering dihina berubah jadi seseorang yang seperti sekarang.

Someday I'll be living in a big ol' city, And all you're ever going to be is mean Someday I'll be big enough so you can't hit me, and all you're ever going to be is meanWhy you gotta be so mean?

» Better than Revenge
Waktunya balas dendam. Lagu ini dibuat Tay untuk pacar barunya Joe Jonas (pada waktu itu) yang namanya Camilie … Wajar sih kalo Tay sempat kesal dengan mereka berdua. Karena setelah Joe mutusin Tay dalam waktu 00.27 detik, keesokan paginya dia udah langsung nggandeng cewe baru. Ckckck…

Now I’m stand in the corner and think about what you did.Time for revenge. She's not a saint, and she's not what you think. She's an actress, whoa   But she's better known. For the things that she does. On the mattress, whoa   Soon she's gonna find. Stealing other people's toys. On the playground won't make you many friends.   She should keep in mind. She should keep in mind. There is nothing I do better than revenge”   

» Innocent
Innocent dicipatain Tay buat Kenya West. Ingat kejadian itu kan? Waktu Kenya ngehina Tay abis-abisan di depan umum. Buat yang belum tau, cek video ini Bad Kenya. Sewaktu tau Tay nyiptain lagu ini, Kenya marah besar, tapi Tay gak perduli. Toh, orang lain juga udah tau gimana kasarnya Kenya ke Tay.

It's alright, just wait and see. Your string of lights is still bright to me   Oh, who you are is not where you've been. You're still an innocent. It's okay, life is a tough crowd. 32, and still growin' up now   Who you are is not what you did. You're still an innocent.

» Long Live
Ditutup dengan akhir yang manis. Long Live diciptain Tay buat band-nya “The Agency”. Harapannya semoga The Agency bisa Long Live..

Long live the walls we crashed throughHow the kingdom lights shined just for me and you I was screaming long live all the magic we made, and bring on all the pretenders One day we will be remembered"

So.. What do you think about this? It's a great post, isn't it? ♥

Sumber: http://bibah113.blogspot.com/2012/05/story-di-balik-lagu-lagunya-taylor.html?m=1