Saturday, November 22, 2014

Merindu Rindu

Pada dinding yang gemar membisu, aku mengadu saat merindumu, kasih.
Di temani sepi yang menyanyi, dan riak batinku yang ikut memerdu lagu-lagu.
Sebait.. dua dan tiga..
Rindu kutuang dalam lirik bernada asa.
Sebagaimana kau berikan waktu untuk kita bertemu nanti.
Dan sebagaimana akan kutunaikan rindu ini, pasti.
Aku akan bersabar tanpa bergusar.
Meski sepintas pandang tak dapat kupegang.
Hanya bisa jadi pengkhayal yang kian kekal.
Bersamamu, adalah imajinasi yang selalu merayu.
Menyibak aroma khas alam mimpi.
Merindumu, adalah hal yang tak lagi tabu.
Seperti harga mati.

SA