Saturday, November 8, 2014

Perihal Aku, Kamu dan Sudut Waktu

Kini izinkan aku meraba sisi yang belum sepenuhnya kumengerti. Tentang jiwa. Tentang membaca sebuah tandatanya. Karena perbincangan kita telah selesai, pikirku. Diskusi singkat perihal aku, kamu dan sudut waktu. Membiarkan senja menghampar cahaya di sepertiga langit angkasa. Menemani kita beradu kata tanpa jeda dibawahnya.

Katamu. "Bisakah kita berlari bersama?"
Kau tersenyum

Kataku. "Kau tau, aku belum siap untuk berlari tanpa menuju."

Sesekali, diam kita menjadi perdebatan yang menegangkan. Berakhir di satu paragraf tanpa kesan  - membingungkan.

Tapi, pernahkah kau berpikir bahwa kisah kita adalah hal yang paling gila? Menyeret semua yang tak pernah ada menjadi berarti tiba-tiba. Sesulit Teka teki.

Kau dan aku. Akhirnya menjadi satu dalam suara sumbang. Melenggang di atas tanya yang mungkin belum terjawab. Menafsir setiap mimpi-mimpi yang sempat terusap.

Ya..
Kau dan aku. Dua manusia yang dipermainkan waktu. Mengadu dalam ragu. Berharap tanpa berucap. Menembus rentang jaman, tanpa mencari namun berhasil menemukan.
Sekarang, cerita kita belum selesai, sayang. Bahkan ini baru akan dimulai. Hanya perlu kau dan aku. Dari sudut waktu dimana kita lama menunggu.

SA